Teknologi informasi: Kesiapan pustakawan memanfaatkannya

Ardoni, * Teknologi informasi: Kesiapan pustakawan memanfaatkannya. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, 2005, vol. 1, n. 2, pp. 32-38. [Journal article (Paginated)]

[img]
Preview
PDF
Ardoni-Pustaha-des2005-05.pdf

Download (515kB) | Preview

English abstract

Information technology is being more sophisticated. As the one of information worker, it is logically accepted that librarians make the information technology much more useful in their daily activities. If the librarians do, the application of automation system at libraries in Indonesia would not as slow as what occurred nowadays. There are six factors should be considered, i.e. the librarians attitude, the librarians capability, library application program engineering, the librarians’ credit point rules, the curriculum of librarianship education, and profession organization.

Indonesian abstract

Teknologi Informasi saat ini semakin canggih. Sebagai salah satu pekerja informasi, sudah seharusnya pustakawan menerima pererapan IT, karena dapat membantu tugas keseharian mereka. Ada enam faktor yang menghambat pemgembanahn TI di kalangan pustakawan : (1) Sikap pustakawan, (2) Kemampuan pustakawan (3)reancangan program aplikasi,(4) peraturan angka kredit pustakawan (5) Kurikulum pendidikan perpustakaan dan (6) organisasi profesi.

Item type: Journal article (Paginated)
Keywords: Information technology, Librarian's attitude,competency, curricullum, Organisation, profession
Subjects: L. Information technology and library technology > LQ. Library automation systems.
Depositing user: Imam Budi Prasetiawan
Date deposited: 31 Aug 2007
Last modified: 02 Oct 2014 12:07
URI: http://hdl.handle.net/10760/9347

References

Carrico, Michael A.; Girard, John E.; Jones, Jennifer P. (1989). Building knowledge systems: developing & managing rule-based applications. New York: McGraw-Hill Book Company.

Hariyadi, Utami. (1989). “Pangkalan data bibliografi perguruan tinggi” dalam Laporan Lokakarya Apresiasi Komputer untuk Kepala UPT Perpustakaan. Jakarta, 9-11 Januari 1989. Jakarta: UKKP P3TBLN Dirjen Dikti.

Hariyadi, Utami. (1993). “Penerapan teknologi informasi di perpustakaan di Indonesia.” dalam Laporan Kongres VI dan Seminar IPI, Padang, 18-21 November 1992. editor Hendrata Kusbandarrumsamsi, Jakarta: PB IPI.

Indonesia. Perpustakaan Nasional. (1999). Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia nomor 72 tahun 1999 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Kusumaningrum, Indrati. (1998). “Keberhasilan penerapan otomasi perpustakaan sebagai suatu inovasi di perguruan tinggi.” Forum Pendidikan. Nomor 02, Tahun XXIII-1998. pp. 117-139.

Lubbe, J.C.A. Van Der dan Nauta, D. (1992). “Peircean semiotics, culture and expert systems.” Int. Forum Information and Documentation. Vol. 17(3) July 1992. p. 3-10.

Pendit, Putu Laxman. (1994). “Makna dan peran informasi dari masa ke masa (bagian II [habis]: ekonomi informasi dan informasi ekonomi.” Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi. Vol. 1(2) April 1994. p. 35-39.

Septiyantono, Tri. (1997). “Pemanfaatan multimedia di pusdokinfo.” Makalah pada Kursus Penyegaran dan Penambah Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi (KPP Pusdokinfo) VI, Depok, 13-17 Oktober 1997.

Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sulistyo-Basuki. (1997). “Perkembangan mutakhir dalam ilmu informasi dan perpustakaan.” Makalah pada Kursus Penyegaran dan Penambah Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi (KPP Pusdokinfo) VI, Depok, 13-17 Oktober 1997.

Yusuf, Pawit M. (1988).Pedoman mencari sumber informasi. Bandung: Remadja Karya.

Zager, Pam dan Smadi, Omar. (1992). "A Knowledge-based expert system application in library acquisitions: monographs." Library acquisitions: practice & theory. Vol. 16. 1992. pp. 145-54.


Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item